TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Sisi Terang yang Terungkap {6}



Sisi Terang yang Terungkap {6}

0"Dayang di istana tidak memiliki arti apa-apa, mereka tak lain hanyalah budak yang bisa disuruh dan diperlakukan seenaknya, diinjak-injak seperti alas kaki, sebagai alat pemuas nafsu prajurit dan petinggi istana, dan akan menjadi yang disalahkan dan pesuruh oleh Dayang senior serta para Selir dan lain sebagainya. Mereka tak bisa protes, mereka tak bisa melawan. Bahkan dalam keadaan mereka benar sekalipun. Mereka hanya boleh menerima hukuman yang diberikan oleh yang berkekuasaan tinggi meski hukuman untuk Dayang sebenarnya hanyalah untuk membuat petinggi istana bersenang-senang. Dan kematian dari Dayang bukanlah hal penting. Keselamatan Dayang bukanlah hal yang penting sama sekali. Dan apakah kau ingin jika aku kembali menjadi sosok seperti itu?" kata Liu Anqier dan hal itu berhasil membuat Yang Si Qi terdiam.     
0

"Tidak, tentu saja tidak. Aku sama sekali tidak rela jika sahabatku diperlakukan sangat tidak manusiawi seperti itu. aku ingin sahabatku menjadi pendekar wanita yang sangat hebat dan kuat, tidak takut apa pun dan siapa pun itu. aku sama sekali tidak mau kalau sampai sahabatku diperlakukan dengan cara yang tidak adil sama sekali. diperlakukan oleh sosok-sosok jahat seperti itu," kata Yang Si Qi tidak terima. Liu Anqier pun tersenyum karenanya.     

"Kau sudah tahu bukan? Jadi percayalah aku akan baik-baik saja. Di dalam tubuhku ini ada kekuatan yang tidak bisa ditandingi oleh makhluk mana pun, kekuatan dari sosok paling hebat di alam raya ini. Jika Putra Mahkota bisa melenyapkan semua musuhnya dengan separuh kekuatannya, kenapa aku tidak bisa melakukannya juga? bukankah kami sama-sama memiliki separuh yang sama?"     

"Tapi, itu kan kekuatan milik Putra Mahkota Kerajaan Langit. Lantas bagaimana caramu untuk melakukannya? Menggunakan kekuatan itu?" tanya Yang Si Qi.     

Liu Anqier pun kembali tersenyum, kemudian dia mengelus pundak dari sahabatnya itu. dia bisa melihat jika mata sahabatnya tampak sangat sembab. Mungkin sudah dari semalam sahabatnya ini terus menangis.     

"Semalam, aku bertemu lagi dengan Dewa Li. Dan dia memberitahuku bagaimana caranya membangkitkan separuh intisari dari jiwa Putra Mahkota yang bersemayam di tubuhku untuk kujadikan kekuatan. Jadi fungsinya kini bukan hanya sekadar menyembuhkan, tapi bisa memberiku kekuatan yang sangat dahsyat. Jadi aku harap kau tidak akan pernah merasa keberatan atau apa pun ya? Aku berjanji kepadamu juga Ibu, aku akan segera kembali dengan tubuh yang utuh, atau bila perlu aku akan membawa Putra Mahkota Kerajaan Langit untuk ikut serta bersama denganku. Ini adalah janjiku kepada kalian, jadi aku harapa kalian bisa memegang janjiku ini, ya?" hibur Liu Anqier.     

Ya, semalam dia memang bertemu dengan Li Qian Long, dan dari percakapan keduanya membuat tekad dari Liu Anqier semakin menggebu untuk segera berada di alam langit. bagaimana tidak, semuanya seolah tidak ada waktu sama sekali sekarang.     

"Dewi Anqier, maaf telah mengganggumu malam-malam seperti ini. namun namun begitu aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, sesuatu hal yang sangat ingin aku sampaikan. Dan apa pun pendapatmu biarlah menjadi pendapatmu sendiri, aku akan selalu menghargai apa pun dari pendapatmu itu, Dewi Anqier."     

"Maaf sebelumnya, Dewa Li. Benar jika mungkin aku adalah reinkarnasi dari seorang Dewi atau apa pun itu. akan tetapi biar bagaimanapun, saat ini aku hanyalah manusia yang bukan siapa-siapa. Jadi, bisakah kau panggil aku Nona Liu? Itu akan lebih membuatku merasa nyaman sekarang,"     

Liu Anqier benar-benar merasa tak nyaman dengan panggilan itu, dia ingin menjadi dirinya sendiri. Sebab bagaimanapun juga dia tak merasa menjadi seorang Dewi, dia hanyalah manusia biasa, dia hanyalah manusia yang bisa terluka dan mati. Sudah itu saja.     

"Maafkan aku, Nona Liu. Jika itu sangat membuatmu tak nyaman."     

"Tidak masalah, jadi apa yang membuat Dewa Agung sampai menemuiku seperti ini? bisakah kau katakan apa masalahnya, Dewa Li? Meski aku tak bisa membantu setidaknya aku bisa menjadi pendengar setiamu," kata Liu Anqier kemudian.     

"Sebenarnya, istana langit sedang tidak baik-baik saja. Sebentar lagi mungkin langit akan murka untuk membuat semuanya menjadi lebih jelas. Pangeran Xie yang merupakan kakak tiri dari Putra Mahkota akan dilantik menjadi Putra Mahkota sementara di Kerajaan Langit, dan itu tandanya jika langit sedang tidak baik-baik saja,"     

"Tapi, bukankah itu adalah keputusan yang tepat, Dewa Li? Maksudku, kita sendiri tahu jika tahta Putra Mahkota telah lama kosong. Putra Mahkota masih sibuk di kerajaan iblis. Jika Pangeran Xie bersedia dengan baik hati untuk menggantikan sementara itu adalah hal yang sangat menyenangkan. Itu tandanya jika dia adalah seorang Kakak yang baik untuk adiknya. Di saat adiknya dalam keadaan yang seperti ini, dia dengan suka rela menggantikannya dengan sementara."     

"Tapi, Pangeran Xie tidak sepolos apa yang kamu pikirkan, Nona Liu."     

"Maksudnya?" tanya Liu Anqier tak mengerti. Ada hal yang aneh di sini dan dari keanehan itu adalah tentang semua yang ada di istana langit. yang Liu Anqier benar-benar tidak tahu kenapa polemik di istana mana pun itu terdengar sanhat mengerikan.     

"Sudah lama sekali, Pangeran Xie dan ibunya begitu berambisi untuk menduduki tahta Putra Mahkota dan Ratu di istana langit. tapi, Langit telah menunjuk siapa calon Raja selanjutnya dan siapa Putra Mahkota tersebut. Dan di saat Pangeran Xie mengetahui jika adik tirinya lah yang dipilih oleh langit langsung menjadi Putra Mahkota kerajaan langit, maka Pangeran Xie sangat marah dan dengki, bahkan dari sejak itu dia selalu melakukan banyak cara supaya kedudukan itu bida dia gantikan dengan sangat sempurna. Dan tidak hanya disitu saja, semua hal itu dilakukan hanya demi ambisinya menjadi seorang Raja. Dia telah melakukan cara curang dan licik untuk mendapatkan itu tapi selalu gagal. Hingga akhirnya Putra Mahkota menerima hukumannya, semuanya menjadi berubah. Dia menjadi sangat baik yang sangat mencurigakan, dan pada akhirnya juga yang dia inginkan adalah tetap sama, mendapatkan kedudukan itu dengan cara yang sedikit berbeda. Jika awalnya dia mengatakan dengan cara yang kasar, sekarang dia mengatakan dengan cara yang halus kemudian memgambil simpati dari Raja Langit dan terbukti semua yang dilakukan telah jadi kenyataan, dan Raja Langit telah memberikan restunya itu. dan sekarang yang terjadi adalah bencana akan datang, sebab langit paling tidak suka jika kedudukan sosok yang sudah dipilihnya menjadi Putra Mahkota digantikan. Terlebih lagi, apa yang diharapkan dari Pangeran Xie yang congkak dengan segala kejahatannya itu? tidak ada selain semua rasa serakah yang selalu meminta dan menginginkan lebih dari apa pun dan selalu ingin disanjung oleh siapa pun. Tidak bisa mengatur istana, apalagi mengatur alam semesta."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.